sponbop :)

my uburrr

SAAT SANG PUTRI JATUH CINTA


SAAT SANG PUTRI JATUH CINTA

“Non, Non Angel, bangun Non, sarapannya sudah siap”
Mbak Titu mengetuk pintu kamar Angel. Didalamnya, Angel meMang sudah bangun. Sudah rapi dengan seragam putih abu-abunya. Ia tengah belajar santai didepan meja belajarnya.
“Iya Mbak. Tunggu bentar.”
Angel keluar dari kamarnya. Ia berjalan menyusuri anak tangga yang lumayan tinggi. Rumahnya mewah. Sangat mewah. Tak ada rumah seperti miliknya disepanjang jalan dekat rumahnya. Rumah Angel meMang dipinggir jalan. Mudah ditemukan dan strategis.
Angel tak mempermasalahkannya. MeMang sebenarnya ini sudah menjadi masalah yang biasa ia lalui sepanjang hari. Rumah mewahnya itu hanya diisi 4 orang saja. Angel, Mbak Tuti sebagai peMbantu, seorang sopir dan seorang satpam. Rumah mewahnya selalu sepi. Tak ada penghuni, dan sepert tak ada kehidupan.

 
Orang tua Angel tak pernah dirumah. Mereka selalu mengurusi pekerjaan. Mereka bahkan tak pernah pulang. Hanya setahun sekali pulang. Itupun hanya saat ada kesempatan mereka untuk pulang. Kalau tidak ada terpaksa mereka menunda kepulangannya hingga tahun berikutnya.
Angel sedih. Ia selalu makan sendirian. Tak ada yang menemaninya makan. Ia berharap suatu saat nanti impiannya bakal terkabul. Makan bersama ayah dan bundanya, dan diantar sekolah oleh ayahnya. Jarang sekali Angel mengalami itu. Ia hanya bisa melamun.
Hari itu adalah hari pertama masuk sekolah. Angel kelas 2 SMA. Dia bersekolah disebuah SMA Negeri pilihan orang tuanya. Hanya saja sekolahnya itu tidak terlalu favorit. Dan setiap Angel berangkat sekolah pasti diantar oleh Mang Kus, sopir pribadinya.
Semua mata tertuju saat Angel turun dari mobil Avanza pink-nya. Karena hanya dia satu-satunya murid ysng selalu pulang pergi meMbawa mobil. Orang tuanya meMang membelikan mobil itu khusus untuknya.
Angel populer disekolahnnya. Dia cantik, pintar dan baik. Satu lagi sifat lagka yang dimiliki Angel. Meskipun ia anak kongLomerat, dia tidak sombong.
Angel selalu tersenyum pada setiap orang yang ia temui. MeMang sudah terbiasa. Tak banyak orang yang tak mengenal Angel. Hampir semua anak dan warga sekolah mengenalinya.
“Hi Ngel! Makin kaya putri aja kamu”
Novan menegur Angel. Dia teman satu kelas Angel.
“Hi Van, makasih deh, eh aku kelas apa?”
Angel bertanya. PeMbagian kelas meMang dilaksanakan seminggu yang lalu sebelum masuk sekolah. Angel tak datang karena yang satang haruslah orang tuanya. Sedangkan orang tuanya sama sekali tak pernah memikirkannya.
“Kamu sekelas lagi sama aku Ngel, XI IPS B”
Entah karena suka atau apa, Novan tak pernah jauh dari Angel.  Dimana ada Angel disitu pasti ada Novan. Mereka dekat sejakkelas X.
“Yaudah kekelas yuk”
Mereka berlalu menuju kelas.
Banyak wajah baru yang bukan berasal dari teman kelasnya dulu. Angel menyapa mereka.  Dan ternyata dia hanya bersama Novan yang berasal dari kelas yang sama.
Hari petama tak ada pelajaran. Hanya apel pagi dan selanjutnya guru mengadakan rapat sehingga seluruh murid tidak ada pelajaran.
“Van, ke perpus yuk, boring nih”
Angel mengajak Novan ke perpustakaan. Perlu melalui tangga agar sampai keperpustakaan karena meMang ruangannya berada dilantai 2.
Angel memilah-milah buku pelajaran yang ia sukai. Saat ia sedang memilih buku, bola matanya menangkap sepasang mata indah yang ada diseberang rak buku. Sepasang mata itu menampakkan wajah hitam manis milik seseorang yang belum Angel kenal sebelumnya. Wajah itu baru. Dan pasti dia anak kelas X. Wajah manis itu melemparkan senyumnya pada Angel.
Entah mengapa darahnya berdesir. Darah Angel yang mengalir seakan berhenti. Ia merasakan rasa yang belum pernah ia rasakan sebelummnya.
Berhari-hari Angel menyimpan perasaan itu sendiri. Hidupnya kini seakan lebih berwarna. Entah dari kapan dan dari mana asalnya, Angel kini dekat dengan sepasang mata yang ia temui diperpustakaan yang ternyata bernama Danu, beberapa hari yang lalu. Mereka seakan memiliki perasaan yang sama. Angel yakin bahwa Danu juga menyukainya. Seperti Angel menyukai Danu. Angel belum pernah berpacaran meski banyak yang ingin menjadi pacar Angel.
Angel dan Danu semakin dekat hingga tersiar kabar bahwa mereka sudah berpacaran. Tapi Angel membentahnya. Karena mereka meMang tidak berpacaran. Belum berpacaran.
“Mba Angel, masih ingat aku gak Mba? Aku Sarah, adik kelas Mba pas SMP dulu Mba”
Angel mengingat muka itu. Sarah meMang adik kelasnya pada saat SMP dulu. Hanya saja tak terlalu dekat.
“Hey kamu, iya aku inget, kamu sekah disini juga toh dek? Kelas apa?”
Mereka bercerita banyak, Sarah satu kelas dengan Danu. Sarah bercerita banyak tentang Danu. Dia mendukung Angel dan Danu. Mereka berdua juga semakin dekat. Seperti kakak dan adik.
sore itu Angel tidak dijemput Mang Kus, mobilnya mogok ditengah jalan. Terpaksa Angel harus naik angutan umum. Baru sampai di gerbang, Danu lewat dengan motornnya. Dia menawarkan Angel untuk diantar olehnya. Kasian juga melihat Angel yang terbiasa naik mobil mewah sekarang harus naik angkutan umum.
“Mba Angel, ikut aku aja yuk, kasian naik angkot gak enak panas Mba”
Senyuman manis Danu selalu terpampang dibibirnya. Senyuman yang tak pernah Angel lupakan.
“boleh deh”
Angel tersenyum. Membonceng Danu dan melesatlah mereka menuju rumah Angel.
“wah rumah Mba Angel gede juga yah Mba”
Danu heran. Mungkin terlalu mewah untuknya.
“masuk dulu yuk, minum dulu kan cape kamunya”
Angel mengajak Danu masuk. Tapi Danu menolaknya dan dia bergegas pulang karena hujan akan segera turun.
Satu lagi catatan yang harus Angel garis bawahi. Angel hanya perlu menunggu kapan Danu meneMbaknya. Angel terlalu yakin bahwa Danu benar-benar menyukainya. Sama seperti apa yang ia rasakan. padahal sebenarnya Danu lebih menyukai perempuan lain daripada Angel.
Angel makan dikantin. Ia melihat tampak seorang adik kelas sedang kebingungan, ia seperti sedang mencari sesuatu yang hilang.
“kenapa dek? Ada yang hilang yah?”
Angel mendekati adik kelas itu.
“iya Mba, uangku buat bayar SPP hilang”
Terlihat adik kelas itu namaya Dona. Dona menangis. Dia bingung harus bagaimana lagi. Uangnya untuk meMbayar SPP sebesar Rp 500.000 lenyap sudah.
Angel mengambil dompet disakunya. Mengambil uang ratusan sebanyak 5 leMbar dan memberikannya pada Dona.
“inih dek, semoga bisa bantu”
Dona bingung dan sempat menolaknya. Ia yakin ia tak akan bisa menggantinya.
“gimana cara balikinnya Mba? Aku gak bisa balikin uang sebanyak itu”
“udah gapapa, buat kamu aja. Ikhlas beneran. Lain kali hati-hati yah”
“makasih banget Mba semoga AlLoh membalas kebaikan Mba”
Angel berlalu, meninggalkan senyum pada Dona yang kini masih tak percaya dengan mudahnya ia mendapatkan uang ganti sebesar Rp 500.000.
Hari berganti hari minggu berganti minggu, hingga kini hubungan Danu dan Angel masih dekat. Tak ada tanda-tanda bahwa Danu akan meneMbaknya. Angel lelah menunggu. Angel malah jadi sakit hati. Ia merasa di beri harapan palsu.
Hingga suatu saat Angel tak percaya atas apa yang sedang ia lihat. Ia melihat Danu dan Dona sedang duduk bermesraan sambil memegang laptop satu sama lain. Seperti itu bukan teman. Gelagaknya lain. Mungkinkah mereka berdua berpacaran. Angel tak percaya. Air mataya mulai menetes.
“maaf Mba, aku harus bilang, kaLo mereka eMang pacaran. Mba yang sabar yah.”
Sarah mengelus pundak Angel. rasanya sakit sekali mendengar apa yang baru saja Angel dengar. Angel menangis. Pergi berlari dan langsung menuju mobil. Didalamnya Mang Kus sudah menunggu.
“cepet jalan Mang”
Angel menangis. Mang Kus jadi biingung.
“Nono kenapa? Jangan nangis Non.”
Mang Kus berusaha menghibur Angel. tapi tak dihiraukan Angel dan menyuruh Mang Kus untuk segera menjalankan mobilnya.
Melihat Angel berlari dan menangis, Danu dan Dona berhenti dari aktivitasnya. Sarah yang meMang mendukung Angel untuk bisa bersatu dengan Danu, kini malah membenci mereka berdua.
“Keterlalauan banget yah kalian berdua! Dan, tega Lo, deketin Mba Angel trus sekarang Lo malah pacaran sma cewe ini!!? KaLo Lo ga bisa jadi pacarnya Mba Angel, mendinga gak usah ngasih harapan palsu gini! Bego! Dan Lo! Lo gak mikir banget yah?? Lo tau kan Mba Angel eMang udah deket sama Danu? Ngapai Lo malah pacaran ama si brengsek ini hah?? Gak inget Mba Angel yang udah nyelametin Lo pas duit Lo ilang hah?? Ini balesannya?? Sinting Lo semua!”
Brakk!!!!!!!!!!!!!!
Sarah pergi menggebrak pintu dan Dona sontak langsung menangis atas apa yang baru saja Sarah katakan. Danu bingung. Dan sejak saat itu hubungannya dengan Angel tak pernah lagi bersatu. Angel pindah sekolah untuk menghilangkan kenangan buruknya bersama Danu. Danu adalah orang pertama yang membuatnya jatuh cinta. Tapi Danu jugalah yang membuatnya merasakan sakit hati karena cinta untuk yang pertama kalinya



0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

buku tamu :)

Code CBox milik sampeyan
Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini

kursor

Blogger Widgets

kursor

Blogger Widgets

Blogger news

Blogger templates